Pages

Friday, October 31, 2014

Cerita Belanja #7: Haul Buku Oktober

Belum lama sejak September beranjak lalu, saya sudah menemukan Cuci Gudang Gramedia di kota saya. Dan saya menemukan sekitar dua belas buah buku yang sudah lama saya inginkan. Beberapa di antaranya adalah buku-buku dongeng klasik anak, sebuah sebuah kumpulan cerita pendek klasik karya beberapa pengarang dunia (Tolstoy, Dotoyevsky, Akutagawa, dsb), dan beberapa buku penting—standar penting ini tentu subyektivitas saya—lainnya.
Harga buku-buku ini berkisar antara Rp. 9500 – Rp. 20.000, yang sepertinya ditentukan berdasarkan tebal-tipis dan besar-kecilnya dimensi buku, alih-alih tingkat kelangkaannya. Buku pertama yang saya temukan adalah Gadis Korek Api-nya H.C. Andersen. Saya bersorak. Dan mata saya langsung menjelajahi tiap sudut booth Buku Murah Gramedia di Lippo Plaza Kendari. Setelah itu, saya tidak lagi mengingat secara pasti hasil temuan saya secara berurutan. Yang pasti, mata dan tangan saya saling berkoordinasi dengan baik sekali untuk mencari, menemukan, dan memilah, hampir tanpa jeda. Dan tiba-tiba saja saya sudah mendekap kedua belas buku tersebut. 
Tentu saja, lemari buku saya memberi ruang lapang untuk buku-buku klasik anak seperti Daddy-Long-Legs karya Jean Webster, Firebelly karya J.C. Michaels, dan The Wizard of Oz karya L. Frank Baum. 
Kemudian saya tidak menyia-nyiakan kesempatan untuk membawa pulang buku-buku klasik (yang sepertinya) bagus lainnya seperti The Phantom of The Opera karya Gaston Leroux, Gurun Cinta karya Francois Mauriac, dan Maria karya Vladimir Nabokov. Meski belum membaca review dari buku-buku tersebut, tapi intuisi saya mengatakan bahwa ini buku-buku yang bagus. The Phantom of The Opera adalah sebuah frasa yang meninggalkan kesan kuat di ingatan saya, meski saya tidak mengingat detilnya. Tapi  saya bisa merasakan bahwa buku ini memuat elemen penting dari kesusasteraan dunia. Sedang Gurun Cinta, saya pernah membaca blurb-nya di situs resmi penerbitnya dan saya langsung menginginkannya karena sangat mirip dengan premis cerita yang sedang saya tabung untuk saya kembangkan nanti. Adapun Maria, saya langsung yakin membelinya setelah melihat nama penulisnya. Meski saya juga belum membaca karya Nabokov yang fenomenal: Lolita. Saya juga langsung meraih novelisasi sebuah film penting dalam sejarah perfilman:  Last Tango in Paris karya Robert Alley, sambil menimbang-nimbang, apa saya sebaiknya menonton filmnya terlebih dulu. Lalu saya menemukan nama-nama pengarang dunia favorit saya dalam sebuah buku bersampul tidak menarik berjudul: Cinta Tak Pernah Mati yang nampaknya adalah kumpulan cerita-cerita pendek karya Akutagawa, Henry, Kipling, Maupassant, Maugham, Twain, dan sebagainya, dalam stok yang tidak terlalu banyak. 
 Saya juga menemukan Interworld karya Neil Gaiman & Michael Reaves yang sudah lama menarik perhatian saya (karena saya mendengar banyak sekali sanjungan tentang Neil Gaiman dan belum membaca satu pun karyanya), dan Skandal karya Shusaku Endo yang lucunya, sudah saya temukan sejak tahun lalu, tapi akhirnya baru membelinya tahun ini. Buku ini, dengan cara yang agak ganjil, membuat saya penasaran. Beberapa saat sebelum pulang, tiba-tiba pandangan saya tertumbuk pada Have A Little Faith-nya Mitch Albom yang akhirnya, melengkapi koleksi karya Albom di lemari buku saya. Lucunya, saya membelinya dengan urutan yang kacau, sekacau urutan membacanya: (1) For One More Day; (2) The Five People You Meet in Heaven; (3) The Time Keeper; (4) Tuesdays With Morrie; (5) Have A Little Faith. Bagian terbaiknya adalah, Have A Little Faith temuan saya adalah yang bersampul versi cetakan pertama yang saat menemukannya, hanya tertinggal 2 buah. Dan saya mengambil yang sampul plastiknya paling rapi.
Di Oktober saya juga membeli 2 buah buku secara pre-order untuk kepentingan Indiva Reading Challenge yakni: Bulan Nararya karya Shinta Yudisia dan Pasukan Matahari karya Gol A. Gong, yang kemudian berhadiah novel mini berjudul Pilkadal di Negeri Dongeng. Meski sebenarnya buku ini resmi saya beli sejak September, tapi karena bukunya baru tiba di minggu terakhir Oktober, saya memasukkannya dalam Haul Oktober.
Semangat belanja saya tidak berakhir di sana. Di minggu kedua Oktober, saya memesan Paket Sastra Terjemahan dari Bukukatta Publishing. Keseluruhannya berjumlah 4 buah. Kalau kalian mendengar nama-nama pengarang buku-buku tersebut, kalian tidak berdali panjang lebar untuk memiliki buku-buku itu. The Bear Came Over The Mountain karya Alice Munro, Dua Saudara karya Jhumpa Lahiri, Demi Esme Dengan Cinta dan Kesengsaraan karya JD. Salinger, dan The Curious Case of Benjamin Button karya F. Scott Fitzgerald.
Yang terakhir di akhir Oktober, saya membeli sebuah buku klasik incaran saya sejak lama: Wuthering Heights karya Emily Bronte—yang menark perhatian saya karena disebut-sebut dalam daftar bacaan paling berpengaruh di dunia—dan dua buku young adult karya John Green, Looking For Alaska dan Paper Town di sebuah toko buku online langganan saya. Setelah jatuh cinta dengan cukup dalam The Fault In Our Stars, saya yakin saya harus memiliki buku-buku John Green yang lain.
Haul Oktober adalah tangkapan terbesar saya sepanjang tahun ini. Sejujurnya, saya masih memiliki daftar panjang buku-buku yang sangat saya inginkan, tetapi saya tidak cukup yakin memiliki energi lebih untuk berbelanja dengan sama kalapnya di November. Mengingat November adalah NaNoWriMo Time. Tapi, siapa yang tahu? November kan akhir tahun. Itu juga Cuci Gudang Time! ^_^
Finally, wish me luck with my NaNoWriMo project. See you on November 30th with good news about everything.

No comments:

Post a Comment

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...